Jumat, 13 Juni 2014


Resume discussion Remove & Install Final Drive
Big Digger, Drilling, Bulldozer, Excavator

I.    STRUCTURE & FUNCTION
1.   Air bleeding plug (PC)
      Plug yang dipasang pada housing atau return pipe circuit travel motor dan dibuka untuk membuang angin yang terjebak didalam  travel motor setelah pekerjaan service atau repair motor, ganti hose dsb, mencegah terjadinya cavitasi pada cylinder barrel piston motor.
2.   Oil level plug
      Plug yang dibuka untuk mengecheck level oli dalam case final drive.
3.   Center swivel joint / rotary distributor / rotary joint
      Suatu komponen yang dipasang pada upper structure yang terdiri housing cylinder dan shaft, dan mempunyai beberapa port oli yang tidak saling berhubungan. Jumlah port oli pada housing biasanya sama dengan port oli pada shaft. Housing diikat dan berputar bersama dengan upper structure sedangkan shaft diikat dan berputar bersama dengana lower structure, sehingga flow oli dari upper structure melalui port oli tersebut dan dapat menuju ke lower structure dan sebaliknya.
4.   Final drive
Suatu susunan mekanisme gear (planetary gear system dan atau spur gear) yang mereduksi input putaran dari travel motor (Excavator, Drilling) atau steering brake clutch (Buldozer), dan meneruskan putaran ke sprocket hub, sehingga track berputar dan unit dapat berjalan.
5.   Travel motor (Excavator, Drilling)
Suatu komponen yang dipasang pada final drive sebagai input putarannya. Piston motor type akan merubah flow oli (tenaga hydraulis) dari control valve/pump menjadi putaran (tenaga mekanis). Swash-plate piston motor atau bent-axis piston motor adalah type yang biasa digunakan.
6.   Safety Valve (Excavator, Drilling)
Suatu pressure valve yang dipasang pada travel motor, karena setting pressurenya lebih tinggi dari main relief maka hanya akan bekerja saat terjadi beban dari luar untuk mencegah  terjadinya kenaikan pressure abnormal, misal pada saat unit dihentikan dari posisi travel, gaya inertia yang terjadi akan menyebabkan motor diputar oleh final drive, sedangkan spool control valve sudah posisi netral.
7.   Travel lever & linkage (Excavator)
Travel lever dapat dioperasikan dengan tangan (menarik atau mendorongnya) atau dengan menginjaknya, saat travel lever digerakkan, maka PPC valve dibawahnya akan bekerja untuk mengalirkan pilot pressure ke spool control valve travel, sehingga unit dapat travel maju, mundur, lurus, ataupun belok sesuai dengan pergerakkan travel lever.
8.   Travel Motor Brake (Excavator)
Suatu susunan disc dan plate yang dipasang pada travel motor dan digunakan sebagai travel motor brake (parking), disc yang mempunyai inner  teeth dihubungkan dengan shaft motor atau cylinder barrel motor, sehingga akan berputar bersama motor, sedangkan plate yang mempunyai outer teeth dihubungkan dengan housing. Saat unit travel, pressure oli bekerja pada piston dan mampu mengalahkan tension spring, sehingga disc dan plate menjadi disengagged, sedangkan saat unit tidak travel, tension spring akan mengengaggedkan disc plate untuk mencegah pergerakan travel unit yang tidak diinginkan. (sebagai parking brake)
9.   Planetary gear set / system
Suatu mekanisme yang terdiri dari sun gear, ring gear dan planetary pinion yang duduk pada planetary carrier. Mekanisme ini berfungsi untuk mereduksi putaran dan terkadang juga merubah arah putaran outputnya.

10. Wear Guard
Plate baja yang dipasang pada bagian bawah case final drive dan berfungsi mencegah keausan pada case final drive. Karena saat unit travel, tanah yang menumpuk pada track shoe akan ikut berputar, sehingga akan menggesek bagian bawah case final drive, dan akan menimbulkan keausan.
11. Sprocket
Suatu komponen yang dipasang pada hub final drive sebagai output putarannya Sprocket mempunyai teeth yang dihubungkan dengan bushing pin track link. Sehingga saat final drive berputar, sprocket akan memutarkan track link dan unit dapat travel maju atau mundur tergantung arah putaran sesuai yang diinginkan operator.           

II.  TECHNICAL TERMINOLOGI

1.   Single reduction
      Suatu mekanisme hubungan gear (planetary gear system atau spur gear) yang bertujuan untuk mengurangi jumlah putaran pada shaft outputnya dengan satu tingkat perbandingan.
2.   Double reduction
      Suatu mekanisme hubungan gear (planetary gear system dan atau spur gear) yang bertujuan untuk mengurangi jumlah putaran pada shaft outputnya dengan dua tingkat perbandingan.
3.   Gear ratio
Hasil dari pembagian (perbandingan) jumlah teeth gear driven dengan jumlah teeth gear drive.
4.   Abnormal noise
      Keabnormalan suara pada final drive saat berputar, yang dapat disebabkan keausan abnormal atau berlebihan, pelumasan  komponen kurang, teeth contact, backlash dan preload tidak tepat dsb.
5.   Dismounting
      Pelepasan komponen dari unit dengan langkah kerja dan prosedur yang sesuai shop manual ataupun QA, sehingga pekerjaan berjalan efektif dan effesien.
6.   Mounting
      Pemasangan komponen pada unit dengan langkah kerja dan prosedur yang sesuai shop manual ataupun QA, sehingga pekerjaan berjalan efektif dan effesien.
7.   Bleeding air (excavator & drilling)
Melakukan pembuangan angin yang terjebak dalam motor setelah pekerjaan service atau repair pump, ganti hose dsb, sehingga tidak terjadi cavitasi pada cylinder barrel piston motor.
8.   Travel  Deviation (excavator & drilling)
      Terjadi penyimpangan arah travel (belok dengan sendirinya) saat unit dijalankan maju atau mundur lurus, yang  terjadi karena terdapat perbedaan putaran pada kedua sisi kanan dan kiri track link. Hal ini dapat disebabkan dari factor mekanikal : jumlah track link berbeda (sudah pernah dipotong pada satu sisi) atau kekencangan track link kedua sisi tidak sama, sedangkan factor hydraulic disebabkan adanya perbedaan jumlah flow oli yang memutar travel motor karena misadjustment salah satu linkage travel, pilot pressure control pump lebih besar salah satu sisi, salah satu pump atau travel motor internal leakagenya besar, atau terjadi kebocoran pada swivel joint, dsb.
9.   Marking of component (tracing)
      Tanda yang diberikan pada suatu komponen untuk mempermudah pemasangan kembali (pemberian tanda pada hose) dan mencegah pekerjaan berulang (pemberian tanda pada kepala bolt).
10. Flushing
      Membersihkan kandungan material asing atau kontaminan di dalam sistem (fluida).     
11. Torque squence
      Urutan pengencangan bolt atau nut dengan cara saling menyilang agar mendapatkan kerapatan yang merata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar