Resume discussion Remove & Install Final Drive
Big Digger, Drilling, Bulldozer, Excavator
I. STRUCTURE & FUNCTION
1. Air bleeding plug (PC)
Plug yang
dipasang pada housing atau return pipe circuit travel motor dan dibuka untuk membuang
angin yang terjebak didalam travel motor
setelah pekerjaan service atau repair motor, ganti hose dsb, mencegah terjadinya
cavitasi pada cylinder barrel piston motor.
2. Oil level plug
Plug yang dibuka untuk mengecheck level
oli dalam case final drive.
3. Center swivel joint / rotary distributor /
rotary joint
Suatu
komponen yang dipasang pada upper structure yang terdiri housing cylinder dan
shaft, dan mempunyai beberapa port oli yang tidak saling berhubungan. Jumlah
port oli pada housing biasanya sama dengan port oli pada shaft. Housing diikat
dan berputar bersama dengan upper structure sedangkan shaft diikat dan berputar
bersama dengana lower structure, sehingga flow oli dari upper structure melalui
port oli tersebut dan dapat menuju ke lower structure dan sebaliknya.
4. Final drive
Suatu susunan mekanisme gear (planetary gear system dan atau spur
gear) yang mereduksi input putaran dari travel motor (Excavator, Drilling) atau
steering brake clutch (Buldozer), dan meneruskan putaran ke sprocket hub,
sehingga track berputar dan unit dapat berjalan.
5. Travel motor (Excavator, Drilling)
Suatu komponen yang dipasang pada final drive sebagai input
putarannya. Piston motor type akan merubah flow oli (tenaga hydraulis) dari
control valve/pump menjadi putaran (tenaga mekanis). Swash-plate piston motor
atau bent-axis piston motor adalah type yang biasa digunakan.
6. Safety Valve (Excavator, Drilling)
Suatu pressure valve yang dipasang pada travel motor, karena setting
pressurenya lebih tinggi dari main relief maka hanya akan bekerja saat terjadi
beban dari luar untuk mencegah
terjadinya kenaikan pressure abnormal, misal pada saat unit dihentikan
dari posisi travel, gaya inertia yang terjadi akan menyebabkan motor diputar
oleh final drive, sedangkan spool control valve sudah posisi netral.
7. Travel lever & linkage (Excavator)
Travel lever dapat dioperasikan dengan tangan (menarik atau
mendorongnya) atau dengan menginjaknya, saat travel lever digerakkan, maka PPC
valve dibawahnya akan bekerja untuk mengalirkan pilot pressure ke spool control
valve travel, sehingga unit dapat travel maju, mundur, lurus, ataupun belok
sesuai dengan pergerakkan travel lever.
8. Travel Motor Brake (Excavator)
Suatu susunan disc dan plate yang dipasang pada travel motor dan
digunakan sebagai travel motor brake (parking), disc yang mempunyai inner teeth dihubungkan dengan shaft motor atau
cylinder barrel motor, sehingga akan berputar bersama motor, sedangkan plate
yang mempunyai outer teeth dihubungkan dengan housing. Saat unit travel,
pressure oli bekerja pada piston dan mampu mengalahkan tension spring, sehingga
disc dan plate menjadi disengagged, sedangkan saat unit tidak travel, tension
spring akan mengengaggedkan disc plate untuk mencegah pergerakan travel unit
yang tidak diinginkan. (sebagai parking brake)
9. Planetary gear set / system
Suatu mekanisme yang terdiri dari sun gear, ring gear dan planetary
pinion yang duduk pada planetary carrier. Mekanisme ini berfungsi untuk
mereduksi putaran dan terkadang juga merubah arah putaran outputnya.
10. Wear Guard
Plate baja yang dipasang pada bagian bawah case final drive dan
berfungsi mencegah keausan pada case final drive. Karena saat unit travel,
tanah yang menumpuk pada track shoe akan ikut berputar, sehingga akan menggesek
bagian bawah case final drive, dan akan menimbulkan keausan.
11. Sprocket
Suatu komponen yang dipasang pada hub final drive sebagai output
putarannya Sprocket mempunyai teeth yang dihubungkan dengan bushing pin track
link. Sehingga saat final drive berputar, sprocket akan memutarkan track link
dan unit dapat travel maju atau mundur tergantung arah putaran sesuai yang
diinginkan operator.
II. TECHNICAL TERMINOLOGI
1. Single reduction
Suatu mekanisme hubungan gear (planetary gear system atau spur
gear) yang bertujuan untuk mengurangi jumlah putaran pada shaft outputnya
dengan satu tingkat perbandingan.
2. Double reduction
Suatu mekanisme hubungan gear (planetary gear system dan atau
spur gear) yang bertujuan untuk mengurangi jumlah putaran pada shaft outputnya
dengan dua tingkat perbandingan.
3. Gear
ratio
Hasil dari pembagian (perbandingan) jumlah teeth gear driven dengan
jumlah teeth gear drive.
4. Abnormal noise
Keabnormalan
suara pada final drive saat berputar, yang dapat disebabkan keausan abnormal
atau berlebihan, pelumasan komponen kurang,
teeth contact, backlash dan preload tidak tepat dsb.
5. Dismounting
Pelepasan
komponen dari unit dengan langkah kerja dan prosedur yang sesuai shop manual
ataupun QA, sehingga pekerjaan berjalan efektif dan effesien.
6. Mounting
Pemasangan
komponen pada unit dengan langkah kerja dan prosedur yang sesuai shop manual
ataupun QA, sehingga pekerjaan berjalan efektif dan effesien.
7. Bleeding
air (excavator & drilling)
Melakukan pembuangan angin yang terjebak dalam motor setelah pekerjaan
service atau repair pump, ganti hose dsb, sehingga tidak terjadi cavitasi pada
cylinder barrel piston motor.
8. Travel Deviation (excavator & drilling)
Terjadi
penyimpangan arah travel (belok dengan sendirinya) saat unit dijalankan maju
atau mundur lurus, yang terjadi karena
terdapat perbedaan putaran pada kedua sisi kanan dan kiri track link. Hal ini
dapat disebabkan dari factor mekanikal : jumlah track link berbeda (sudah
pernah dipotong pada satu sisi) atau kekencangan track link kedua sisi tidak
sama, sedangkan factor hydraulic disebabkan adanya perbedaan jumlah flow oli
yang memutar travel motor karena misadjustment salah satu linkage travel, pilot
pressure control pump lebih besar salah satu sisi, salah satu pump atau travel
motor internal leakagenya besar, atau terjadi kebocoran pada swivel joint, dsb.
9. Marking
of component (tracing)
Tanda
yang diberikan pada suatu komponen untuk mempermudah pemasangan kembali
(pemberian tanda pada hose) dan mencegah pekerjaan berulang (pemberian tanda
pada kepala bolt).
10. Flushing
Membersihkan kandungan material asing atau
kontaminan di dalam sistem (fluida).
11. Torque
squence
Urutan pengencangan bolt atau nut dengan cara
saling menyilang agar mendapatkan kerapatan yang merata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar