Minggu, 15 Juni 2014

ATTACHMENT



Resume discussion Remove and Install Attachment
Excavator & Buldozer

I.    STRUCTURE & FUNCTION

1.   Boom (rh)
Boom frame dipasang pada boom foot (upper structure) dengan menggunakan pin, pada kedua sisinya dipasang boom cylinder untuk pergerakan naik turun , pada bagian atas  boom frame digunakan sebagai kedudukan stick/arm cylinder, sedangkan bagian ujung boom frame dihubungkan dengan stick/arm frame dengan menggunakan pin. (unit backhoe)
Pada unit RH120, bagian atas (punggung) boom frame juga sebagian tempat pemasangan control valve. Dan khusus untuk front shovel type, pada kedua sisi boom frame dipasang Tri Power yang dihubungkan dengan boom cylinder, tripower bar dan bucket cylinder.
2.   Stick / Arm (rh)
Arm frame dihubungkan dengan boom frame menggunakan pin & bushing, dan ujung lainnya dihubungkan dengan bucket. Pada bagian atas stick frame dipasang stick cylinder untuk menggerakkan Arm Frame ke posisi Arm In-Out. (Backhoe RH & PC)
Stick/Arm frame dihubungkan dengan boom frame menggunakan pin & bushing, dan ujung lainnya dihubungkan dengan bucket. Pada bagian bawah stick frame dipasang 2 buah stick cylinder untuk menggerakkan Stick In-Out. (RH loading shovel)
3.   Bucket (rh)
Bucket dihubungkan dengan stick frame menggunakan pin & bushing dan digerakkan oleh bucket cylinder, bucket digunakan untuk menggali dan memindahkan material. Agar memudahkan penggalian (digging), dipasang teeth bucket dan side cutter.
Pada loading shovel, dipasang 2 buah clamp cylinder yang digunakan untuk membuka dan menutup front bucket.
Type bucket yang digunakan harus sesuai dengan aplikasinya, sehingga efektive dan effesien
4.   Link Bucket (Backhoe)
Link bucket dipasang sebagai penghubung stick frame, bucket cylinder dan bucket, sehingga saat cylinder bucket digerakkan retract atau extend, bucket akan bergerak dengan satu tumpuan pada stick frame untuk memposisikan Bucket Curl atau Dump.
5.   Teeth Bucket  (rh)
Teeth bucket berbentuk runcing atau piping dan dipasang pada ujung bucket, sehingga memudahkan penggalian dan pembongkaran material.
6.   Bucket Side Cutter  (rh)
Side cutter dipasang pada kedua sisi samping ujung bucket, untuk memudahkan membongkar material saat penggalian dalam.
7.   Shim  (rh)
Berupa plat tipis yang dipasang antara dua buah frame (stick frame dengan bucket) atau frame dengan cylinder, yang berfungsi untuk mengurangi clearance dan keausan antara dua bidang kontak yang berhubungan
8.   Seal Dust  (rh)
Seal yang dipasang pada bagian luar lubang bushing untuk mencegah kotoran masuk kedalam kontak bushing dan pin, serta mencegah grease pelumasan tidak mudah bocor keluar.
9.   Lock Pin  (rh)
Lock pin dipasang pada salah satu atau kedua ujung pin, untuk menahan pin agar tidak bisa bergerak (tidak mempunyai end play) dan berputar.
 10. Pin & Bushing (rh)
Pin digunakan sebagai penghubung dua komponen (frame) yang dapat saling bergerak, dan bushing sebagai bantalan atau tumpuan pin. Agar tidak terjadi keausan berlebihan pada pin, pada bushing terdapat groove untuk meratakan grease pelumas.
11. Blade (dz)
Attachment yang dipasang pada bagian depan unit Buldozer, dan dihubungkan dengan kedua sisi track frame dengan perantara straight frame. Blade dapat digerakkan naik-turun dengan menggunakan cylinder lift blade dan dapat juga digerakkan miring kekanan atau kiri dengan menggunakan cylinder Tilt blade (single tilt), sedangkan pada Dual tilt system, blade dapat diposisikan Pitch Dump atau Pitch Back. Type blade yang biasa digunakan Semi-U blade, U blade dan Coal blade.
12. Center Arm / Brace (dz)
Dua buah center arm (brace) dipasang diantara kedua straight frame sebagai penghubung dengan blade, agar kedudukan blade tetap ditengah. Agar gerakan blade dapat flexible saat tilt dioperasikan, pada bagian ujung center frame dibuat berbentuk bulatan (ball joint).
13. Straight  Frame (dz)
Straight frame digunakan sebagai penghubung antara track frame dengan blade, pada bidang tumpuan terhadap track frame menggunakan trunnion yang berbentuk bulatan (ball joint) agar pergerakan blade lebih flexible. Straight frame juga digunakan sebagai tempat kedudukan Tilt blade cylinder.
14. Ripper (dz)
Attachment berupa taji yang dipasang pada bagian belakang unit bulldozer, dan digunakan untuk menggali material yang relatif keras. Ripper digerakkan oleh ripper tilt dan ripper lift cylinder.

II.  TECHNICAL TERMINOLOGI
     
1.   Ground Engaged Tools (rh)
      Komponen pada attachment yang mengalami keausan atau kerusakan karena berbenturan dan bergesekan secara langsung dengan material yang digali : GET meliputi, teeth bucket, side cutter, shroud (cutter & wing) – end bit, cutting edge, point ripper, ripper protector, dsb
2.   Back Hoe (rh)
      Unit excavator yang menggunakan attachment bucket menghadap ke belakang sehingga saat operasi digging material, dilakukan dengan Boom Lower, Arm In dan Bucket Curl, sedangkan saat dumping dilakukan dengan Arm Out dan Bucket Dump
3.   Loading Shovel (rh)
      Unit excavator yang menggunakan attachment bucket with clamp menghadap ke depan sehingga saat operasi digging material, dilakukan dengan Boom Raise, Arm Out dan Bucket Curl, sedangkan saat dumping dilakukan dengan membuka rear (clamp) bucket menggunakan 2 buah clamp cylinder yang terpasang pada bucket.
4.   Boom Foot Clearance (?)
      Celah kerenggangan antara boom foot (pada upper structure) dengan boom frame, untuk mengadjust clearance standart digunakan shim.
5.   Heaped bucket capacity (rh)
      Kapasitas muatan sesuai volume bucket ditambah volume kelebihan atau gundukan muatan diatas struck volume (dalam batasan muatan tidak tumpah), dalam satuan m3
6.   Struck bucket capacity (rh)
Kapasitas muatan yang sesuai dengan volume dasar bucket, dalam satuan m3
 7.   Arm Foot Clearance (?)
      Celah kerenggangan antara arm frame dengan boom frame, untuk mengadjust clearance standart digunakan shim.
8.   Bucket Clearance (?)
      Celah kerenggangan antara bucket  dengan arm frame, untuk mengadjust clearance standart digunakan shim.
9.   Lifting Capacity (rh)
      Kemampuan mengangkat beban (muatan) pada postur work equipment tertentu dalam batas keseimbangan antara attachment dengan counter weight. Sebagai indikasi kestabilan unit saat operasi digging dan loading.
10. Dismounting & Mounting
      Suatu tindakan yang dilakukan untuk melepas komponen dari unit dan memasang komponen baru atau lama ke atas unit sesuai dengan langkah kerja dan prosedur dari factory ( Shop manual ataupun QA), sehingga pekerjaan berjalan efektif dan effesien.
11. Press Fit
      Suaian sesuk pada saat pemasangan suatu part ke dalam part lainnya (misal : bushing ke dalam lubang pada frame)
12. Reinforce
      Suatu tindakan perbaikan yang bertujuan untuk memperkuat frame atau bucket dengan cara memodifikasi, penggantian atau penambahan materil (plat) dan teknik penyambungan dengan bolt-nut ataupun teknik pengelasan (welding) yang lebih baik.
13. Gouging
      Suatu cara untuk menyayat permukaan material logam (misal frame atau bucket) pada bagian yang mengalami keretakan, dengan menggunakan kawat las khusus (gouge steel) dan pressure angin untuk menbuang kerak logam hasil sayatan, sehingga terbentuk alur sayatan yang bersih, untuk selanjutnya dilakukan rewelding, sebagai salah satu cara reinforce.
14. Angle Tilt Blade (dz)
      Attachment yang dipasang pada bulldozer menggunakan Semi U Blade, atau U Blade dengan straight frame, blade dapat diposisikan Tilt Rh dan Tilt Lh dengan menggunakan tilt blade cylinder yang terpasang pada Rh straight frame.
15. Blade Clearence : No reference ???????
16. Straight Frame Clearance : No reference ????????
17. Ripper & Link Pin Clearance : No reference ???????
18. Wear Protector (dz)
Logam yang tahan gesekan berupa plat yang dipasang pada permukaan bidang kontak material, untuk mencegah terjadinya keausan atau kerusakan pada material asli blade.
19. Wear Of Point Ripper (dz)
      Tingkat keausan yang terjadi pada point ripper.
20. Dual Tilt System (operation) (dz)
      Suatu system  pengoperasian blade yang menggunakan 2 buah cylinder (tilt blade + pitch blade) yang dipasang pada kedua sisi straight frame, dimana kedua cylinder bergerak kebalikannya (satu cylinder extend, lainnya retract) sehingga blade dapat diposisikan, Rh Tilt dan Lh Tilt.
21. Pitch system (Operation) (dz)
      Suatu system  pengoperasian blade yang menggunakan 2 buah cylinder (tilt blade + pitch blade) yang dipasang pada kedua sisi straight frame, dimana kedua cylinder bergerak searah dan bersamaan  saat retract atau extend, sehingga blade dapat diposisikan, Pitch Back dan Pitch Dump.         
23. Variable Giant & Multi Shank Ripper (dz)
      Variable giant ripper :
      Type ripper yang hanya menggunakan single shank ripper, dimana ukuran shank lebih tebal dan lebih panjang. Dalam aplikasinya digunakan untuk material yang keras.
Multi shank ripper :
      Type ripper yang menggunakan beberapa (3 atau 5) shank ripper, dimana ukuran shank lebih kecil dan lebih pendek. Dalam aplikasinya digunakan untuk material yang lunak.
24. Pin Puller (dz)
      Pin yang digerakkan dengan cylinder hydraulic untuk mengelock atau memposisikan ketinggian shank ripper untuk menyesuaikan dengan kekerasan material yang akan digali.

III. TOOL
1.   Torque wrench
      Alat yang digunakan untuk mengencangkan bolt atau nut sesuai dengan standart torquenya
      Satuan : kgm, Nm, lbfeet
2.   Lifting belt
      Sabuk yang digunakan untuk mengikat dan mengangkat komponen yang permukaannya halus, sehingga saat diangkat tidak merusak, menggores komponen.
      Satuan : kg, ton
3.   Pressure gauge
      Alat yang digunakan untuk mengukur pressure oli dalam system steering dan hydraulic
      Satuan : kg/cm2, Mpa
4.   Convex scale
      Alat yang digunakan untuk mengukur panjang dan jarak
      Satuan : cm, m
5.   Pushpull scale
      Alat yang digunakan untuk mengukur operating force suatu lever control
      Satuan : kg
6.   Power wrench
      Alat untuk mengencangkan atau mengendorkan bolt atau nut yang memiliki torque besar, alat ini menggunakan prinsip reduksi putaran beberapa tingkat. Satuan : kgm
7    Chain block
      Alat yang digunakan untuk mengangkat komponen, dalam penggunaanya dapat dipindahkan dimana ada tempat untuk mengaitkannya. Alat ini menggunakan prinsip katrol dengan reduksi putaran.
8.   Eye Bolt
      Semacam bolt dengan kepala berbentuk ring yang dipasang pada komponen yang akan diangkat, sebagai tempat hook chain dikaitkan.
9.   Shackle
      Digunakan sebagai sambungan chain, sehingga memudahkan pengaitan ataupun pengaturan chain saat pengangkatan komponen.
10. Hydraulic Jack
      Alat yang digunakan untuk mengangkat frame unit, dan berupa single acting hydraulic cylinder.

IV. INSPECTION – MEASUREMENT
Note :    Inspection dilakukan dengan visual check yang meliputi : keretakan (crack), patah (broken)


Measurement dilakukan berdasarkan item measurement pada Maintenance standart atau Quality Assurance.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar