Resume discussion Remove and Install Attachment
Excavator & Buldozer
I. STRUCTURE
& FUNCTION
1. Boom
(rh)
Boom
frame dipasang pada boom foot (upper structure) dengan menggunakan pin, pada
kedua sisinya dipasang boom cylinder untuk pergerakan naik turun , pada bagian
atas boom frame digunakan sebagai
kedudukan stick/arm cylinder, sedangkan bagian ujung boom frame dihubungkan
dengan stick/arm frame dengan menggunakan pin. (unit backhoe)
Pada
unit RH120, bagian atas (punggung) boom frame juga sebagian tempat pemasangan
control valve. Dan khusus untuk front shovel type, pada kedua sisi boom frame dipasang
Tri Power yang dihubungkan dengan boom cylinder, tripower bar dan bucket
cylinder.
2. Stick
/ Arm (rh)
Arm
frame dihubungkan dengan boom frame menggunakan pin & bushing, dan ujung
lainnya dihubungkan dengan bucket. Pada bagian atas stick frame dipasang stick
cylinder untuk menggerakkan Arm Frame ke posisi Arm In-Out. (Backhoe RH &
PC)
Stick/Arm
frame dihubungkan dengan boom frame menggunakan pin & bushing, dan ujung
lainnya dihubungkan dengan bucket. Pada bagian bawah stick frame dipasang 2
buah stick cylinder untuk menggerakkan Stick In-Out. (RH loading shovel)
3. Bucket (rh)
Bucket dihubungkan dengan stick frame
menggunakan pin & bushing dan digerakkan oleh bucket cylinder, bucket
digunakan untuk menggali dan memindahkan material. Agar memudahkan penggalian (digging),
dipasang teeth bucket dan side cutter.
Pada loading shovel, dipasang 2 buah clamp
cylinder yang digunakan untuk membuka dan menutup front bucket.
Type bucket yang digunakan harus sesuai
dengan aplikasinya, sehingga efektive dan effesien
4. Link Bucket (Backhoe)
Link bucket dipasang sebagai penghubung
stick frame, bucket cylinder dan bucket, sehingga saat cylinder bucket
digerakkan retract atau extend, bucket akan bergerak dengan satu tumpuan pada
stick frame untuk memposisikan Bucket Curl atau Dump.
5. Teeth Bucket (rh)
Teeth bucket berbentuk runcing atau piping
dan dipasang pada ujung bucket, sehingga memudahkan penggalian dan pembongkaran
material.
6. Bucket
Side Cutter (rh)
Side
cutter dipasang pada kedua sisi samping ujung bucket, untuk memudahkan
membongkar material saat penggalian dalam.
7. Shim (rh)
Berupa
plat tipis yang dipasang antara dua buah frame (stick frame dengan bucket) atau
frame dengan cylinder, yang berfungsi untuk mengurangi clearance dan keausan
antara dua bidang kontak yang berhubungan
8. Seal
Dust (rh)
Seal
yang dipasang pada bagian luar lubang bushing untuk mencegah kotoran masuk
kedalam kontak bushing dan pin, serta mencegah grease pelumasan tidak mudah bocor
keluar.
9. Lock
Pin (rh)
Lock
pin dipasang pada salah satu atau kedua ujung pin, untuk menahan pin agar tidak
bisa bergerak (tidak mempunyai end play) dan berputar.
Pin
digunakan sebagai penghubung dua komponen (frame) yang dapat saling bergerak,
dan bushing sebagai bantalan atau tumpuan pin. Agar tidak terjadi keausan
berlebihan pada pin, pada bushing terdapat groove untuk meratakan grease
pelumas.
11. Blade
(dz)
Attachment
yang dipasang pada bagian depan unit Buldozer, dan dihubungkan dengan kedua
sisi track frame dengan perantara straight frame. Blade dapat digerakkan
naik-turun dengan menggunakan cylinder lift blade dan dapat juga digerakkan
miring kekanan atau kiri dengan menggunakan cylinder Tilt blade (single tilt),
sedangkan pada Dual tilt system, blade dapat diposisikan Pitch Dump atau Pitch
Back. Type blade yang biasa
digunakan Semi-U blade, U blade dan Coal blade.
12. Center Arm / Brace (dz)
Dua buah center arm (brace) dipasang diantara
kedua straight frame sebagai penghubung dengan blade, agar kedudukan blade
tetap ditengah. Agar gerakan blade dapat flexible saat tilt dioperasikan, pada
bagian ujung center frame dibuat berbentuk bulatan (ball joint).
13. Straight Frame (dz)
Straight
frame digunakan sebagai penghubung antara track frame dengan blade, pada bidang
tumpuan terhadap track frame menggunakan trunnion yang berbentuk bulatan (ball
joint) agar pergerakan blade lebih flexible. Straight frame juga digunakan sebagai tempat kedudukan Tilt blade cylinder.
14. Ripper (dz)
Attachment berupa taji yang dipasang pada
bagian belakang unit bulldozer, dan digunakan untuk menggali material yang relatif
keras. Ripper digerakkan oleh ripper tilt dan ripper lift cylinder.
II. TECHNICAL TERMINOLOGI
1. Ground Engaged Tools (rh)
Komponen pada attachment
yang mengalami keausan atau kerusakan karena berbenturan dan bergesekan secara
langsung dengan material yang digali : GET meliputi, teeth bucket, side cutter,
shroud (cutter & wing) – end bit, cutting edge, point ripper, ripper
protector, dsb
2. Back Hoe (rh)
Unit excavator yang
menggunakan attachment bucket menghadap ke belakang sehingga saat operasi
digging material, dilakukan dengan Boom Lower, Arm In dan Bucket Curl,
sedangkan saat dumping dilakukan dengan Arm Out dan Bucket Dump
3. Loading Shovel (rh)
Unit excavator yang
menggunakan attachment bucket with clamp menghadap ke depan sehingga saat
operasi digging material, dilakukan dengan Boom Raise, Arm Out dan Bucket Curl,
sedangkan saat dumping dilakukan dengan membuka rear (clamp) bucket menggunakan
2 buah clamp cylinder yang terpasang pada bucket.
4. Boom Foot Clearance (?)
Celah kerenggangan antara
boom foot (pada upper structure) dengan boom frame, untuk mengadjust clearance
standart digunakan shim.
5. Heaped bucket capacity (rh)
Kapasitas muatan sesuai
volume bucket ditambah volume kelebihan atau gundukan muatan diatas struck
volume (dalam batasan muatan tidak tumpah), dalam satuan m3
6. Struck bucket capacity (rh)
Kapasitas muatan
yang sesuai dengan volume dasar bucket, dalam satuan m3
Celah kerenggangan antara
arm frame dengan boom frame, untuk mengadjust clearance standart digunakan
shim.
8. Bucket Clearance (?)
Celah kerenggangan antara
bucket dengan arm frame, untuk
mengadjust clearance standart digunakan shim.
9. Lifting Capacity (rh)
Kemampuan mengangkat beban
(muatan) pada postur work equipment tertentu dalam batas keseimbangan antara
attachment dengan counter weight. Sebagai indikasi kestabilan unit saat operasi
digging dan loading.
10. Dismounting & Mounting
Suatu tindakan yang
dilakukan untuk melepas komponen dari unit dan memasang komponen baru atau lama
ke atas unit sesuai dengan langkah kerja dan prosedur dari factory ( Shop
manual ataupun QA), sehingga pekerjaan berjalan efektif dan effesien.
11. Press Fit
Suaian sesuk pada saat
pemasangan suatu part ke dalam part lainnya (misal : bushing ke dalam lubang
pada frame)
12. Reinforce
Suatu tindakan perbaikan
yang bertujuan untuk memperkuat frame atau bucket dengan cara memodifikasi,
penggantian atau penambahan materil (plat) dan teknik penyambungan dengan
bolt-nut ataupun teknik pengelasan (welding) yang lebih baik.
13. Gouging
Suatu cara untuk menyayat
permukaan material logam (misal frame atau bucket) pada bagian yang mengalami
keretakan, dengan menggunakan kawat las khusus (gouge steel) dan pressure angin
untuk menbuang kerak logam hasil sayatan, sehingga terbentuk alur sayatan yang
bersih, untuk selanjutnya dilakukan rewelding, sebagai salah satu cara
reinforce.
14. Angle Tilt Blade (dz)
Attachment yang dipasang
pada bulldozer menggunakan Semi U Blade, atau U Blade dengan straight frame,
blade dapat diposisikan Tilt Rh dan Tilt Lh dengan menggunakan tilt blade
cylinder yang terpasang pada Rh straight frame.
15. Blade Clearence : No
reference ???????
16. Straight Frame Clearance : No
reference ????????
17. Ripper & Link Pin
Clearance : No reference ???????
18. Wear Protector (dz)
Logam
yang tahan gesekan berupa plat yang dipasang pada permukaan bidang kontak
material, untuk mencegah terjadinya keausan atau kerusakan pada material asli
blade.
19. Wear Of Point Ripper (dz)
Tingkat keausan yang
terjadi pada point ripper.
20. Dual Tilt System (operation) (dz)
Suatu system pengoperasian
blade yang menggunakan 2 buah cylinder (tilt blade + pitch blade) yang dipasang
pada kedua sisi straight frame, dimana kedua cylinder bergerak kebalikannya
(satu cylinder extend, lainnya retract) sehingga blade dapat diposisikan, Rh
Tilt dan Lh Tilt.
21. Pitch system (Operation) (dz)
Suatu system pengoperasian blade yang menggunakan 2 buah
cylinder (tilt blade + pitch blade) yang dipasang pada kedua sisi straight
frame, dimana kedua cylinder bergerak searah dan bersamaan saat retract atau extend, sehingga blade
dapat diposisikan, Pitch Back dan Pitch Dump.
23. Variable Giant & Multi
Shank Ripper (dz)
Variable giant ripper :
Type ripper yang hanya
menggunakan single shank ripper, dimana ukuran shank lebih tebal dan lebih
panjang. Dalam aplikasinya digunakan untuk material yang keras.
Multi shank
ripper :
Type ripper yang
menggunakan beberapa (3 atau 5) shank ripper, dimana ukuran shank lebih kecil
dan lebih pendek. Dalam aplikasinya digunakan untuk material yang lunak.
24. Pin Puller (dz)
Pin yang digerakkan dengan
cylinder hydraulic untuk mengelock atau memposisikan ketinggian shank ripper untuk
menyesuaikan dengan kekerasan material yang akan digali.
III. TOOL
1. Torque wrench
Alat yang digunakan untuk
mengencangkan bolt atau nut sesuai dengan standart torquenya
Satuan : kgm, Nm, lbfeet
2. Lifting belt
Sabuk yang digunakan untuk mengikat dan mengangkat komponen
yang permukaannya halus, sehingga saat diangkat tidak merusak, menggores
komponen.
Satuan : kg, ton
3. Pressure gauge
Alat yang digunakan untuk mengukur pressure oli dalam system
steering dan hydraulic
Satuan : kg/cm2, Mpa
4. Convex scale
Alat yang digunakan untuk mengukur panjang dan
jarak
Satuan : cm, m
5. Pushpull scale
Alat yang digunakan untuk mengukur operating force suatu lever
control
Satuan
: kg
6. Power wrench
Alat untuk mengencangkan atau mengendorkan bolt atau nut yang
memiliki torque besar, alat ini menggunakan prinsip reduksi putaran beberapa
tingkat. Satuan : kgm
7 Chain block
Alat yang digunakan untuk
mengangkat komponen, dalam penggunaanya dapat dipindahkan dimana ada tempat
untuk mengaitkannya. Alat ini menggunakan prinsip katrol dengan reduksi
putaran.
8. Eye Bolt
Semacam bolt dengan kepala
berbentuk ring yang dipasang pada komponen yang akan diangkat, sebagai tempat
hook chain dikaitkan.
9. Shackle
Digunakan sebagai sambungan
chain, sehingga memudahkan pengaitan ataupun pengaturan chain saat pengangkatan
komponen.
10. Hydraulic Jack
Alat yang digunakan untuk mengangkat frame unit,
dan berupa single acting hydraulic cylinder.
IV. INSPECTION – MEASUREMENT
Note : Inspection dilakukan
dengan visual check yang meliputi : keretakan (crack), patah (broken)
Measurement
dilakukan berdasarkan item measurement pada Maintenance standart atau Quality
Assurance.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar